TAKALAR - Musibah kebakaran terjadi di rumah keluarga Abdullah Daeng Sibali pada Selasa (26/7) subuh di Dusun Kunjung, Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar.
Bersyukur, tidak ada korban jiwa dalam musibah akibat korsleting listri ini, namun luka bakar dialami istri dari Abdullah Daeng Sibali dan cucunya yang masih berusia 6 tahun. Selain itu, rumah yang sehari-hari menjadi tempat mereka bernaung kini tidak bersisa akibat dilahap api.
Istri Abdullah Daeng Sibali (60 tahun) menderita luka bakar di bagian telapak kaki, lengan hingga rambut, bahkan matanya ikut memerah akibat terkena percikan api. Sementara, cucu perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar menderita luka bakar pada bagian kaki.
Atas persitiwa ini, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menginstruksikan tim relawan Andalan Sulsel Peduli bersama UPZ BAZNAS Pemprov Sulsel langsung ke rumah korban pada Selasa malam menyalurkan bantuan serta segera melakukan penanganan medis pada luka bakar yang dialami kedua korban.
“Tadi malam sempat kita kunjungi rumah korban, kami sudah bawa ambulans kita rencana mau bawa ke rumah sakit atas arahan dari Bapak Gubernur, namun pasien masih menolak lantaran tidak ada yang bisa jaga di rumah sakit, dan suaminya juga sedang sakit, selain itu korban juga masih agak berat meningalkan rumahnya, padahal luka korban cukup parah mulai dari kaki, lengan, sampai kena rambut bahkan matanya juga terkena percikan api, demikian cucu perempuannya juga terkena api di bagian kaki, ” jelas Amiruddin,
relawan dari Tim Andalan Peduli melalui sambungan telepon, Rabu, 27 Juli 2022. Amiruddin menuturkan, saat ini korban bersama suami dan cucunya telah menempati tenda darurat dari BPBD Sulsel. Ia melanjutkan, melalui UPZ Baznas Pemprov Sulsel juga menyerahkan bantuan dana untuk digunakan para korban.
“Alhamdulillah kami juga menyerahkan donasi tadi malam melalui UPZ Baznas untuk korban, ” tuturnya.
Sementara, Kepala Seksi Layanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Prov. Sulsel, Ira Ekawati, menyebutkan, hingga hari ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Direktur RS H. Padjonga Takalar, Puskesmas yang mewilayahi maupun Tim Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Takalar.
“Barusan kami hubungi Abdul Marhadi Ketua PSC 119 Kabupaten Takalar, info dari beliau bahwa sejak tadi malam dilakukan perawatan luka bersama tim PSC 119 Puskesmas Sanrobone dan Tim Home Care Puskesmas Sanrobone, ”jelas Ira.
Dari informasi yang ia peroleh dari Ketua PSC Kabupaten Takalar, ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) sampai saat ini masih tersedia. Selain itu, tim terus melakukan kunjungan rumah setiap hari untuk melakukan perawatan luka bakar serta edukasi kepada pasien agar bersedia dirujuk ke rumah sakit.
“Ketersediaan BMHP sampai saat ini masih tersedia dan pasien diberikan edukasi agar bersedia dirujuk ke RS tetapi pasien menolak untuk dirujuk, jadi tim PSC Puskesmas bersama dengan Tim Homecare Puskesmas Sanrobone bersedia melakukan kunjungan rumah setiap hari untuk melakukan perawatan luka bakar dan tetap mengedukasi pasien agar bersedia dirujuk, ” jelas Ira.
Selain itu, kata Ira, pihaknya telah menyampaikan kepada Ketua Tim PSC 119 Takalar agar mengedukasi pasien tentang kebersihan diri, mengingat luka bakar yang terbuka rawan terjadi infeksi. Sedangkan untuk kebutuhan anestesi (bius) kepada pasien sejauh ini belum dibutuhkan karena perawatan dilakukan dengan membersihkan cairan-cairan luka bakarnya.
“Dan baru saja, ketua Tim PSC 119 Takalar menghubungi lagi bahwa beliau menginstruksikan ke Tim PSC 119 Puskesmas Sanrobone untuk ke lokasi lagi bersama dokter puskesmas, untuk bahan anestesi (bius) sejauh ini belum dibutuhkan. Jadi luka dirawat dengan membersihkan cairan-cairan luka bakarnya” kata Ira.(***)